Translate

Jumat, Maret 27, 2015

Rabat, Maroko


Kota Berbenteng di Tepi Laut....


Hassan Tower< Rabat
Rabat  secara harafiah berarti "Tempat Berbenteng" (Fortified Place)), berjumlah penduduk 650.000 adalah ibu kota Maroko.

Kota ini terletak di Samudra Atlantik. Mungkin benar disebut Tempat berbenteng, karena di perjalanan keliling kota Rabat ada beberapa situs berbentuk benteng seperti gaya Romawi dan Arabia.

Kota berbenteng
Pemukiman di kota ini sudah ada sejak zaman kuno. Sekitar tahun 700 Rabat menjadi benteng Muslim sebelum kemerdekaan Maroko pada tahun 1956, Rabat adalah ibu kota protektorat Perancis sejak dijajah oleh Perancis pada 1912.

Sekilas Sejarah >>Persahabatan Maroko dan  Indonesia...


Ternyata Kota Rabat punya tali persahabatan khusus dengan Indonesia. Ada nama jalan di jantung kota bernama Rue Soekarno.

Rue Soekarno bersimpangan dengan jalan utama lainnya di kota Rabat yakni Rue Mohammed V, nama Raja Maroko yang berkuasa pada awal kemerdekaan tahun 1957 - 1961.

Soekarno dihormati karena secara terbuka mendukung kemerdekaan Maroko pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955.

Pada 2 Maret 1956 setahun setelah KAA, Maroko pun menjadi negara merdeka dari penjajahan Perancis. Raja Mohammed V yang sebelumnya sebagai Sultan Maroko diangkat menjadi Raja Pertama negara di Afrika Utara tersebut.

Awal sejarah hubungan Indonesia Maroko dimulai pada abad ke 4 ketika Ibnu Battuta, seorang Musafir Maroko, mengunjungi Istana Kesultanan Samudra Pasai (kini Aceh) pada tahun 1345.

Hingga kini hubungan itu berkembang secara intensif bahkan Maroko menempatkan Indonesia sebagai sahabat terbaiknya. (diambil dari artikel Kompas Sabtu 4 April 2015)

Perjalanan di Kota Rabat...

Benteng Kota Kasbah
Kami memasuki suatu desa yang dikelilingi benteng, terletak di pinggir laut. Desa ini bernama KASBAH. Benteng berwarna merah bata mengelilingi desa ini.

Ketika masuk dan menyusuri lorong - lorong kota Kasbah ini, suasana terasa aman dan nyaman. Banyak pohon - pohon dan bangunan kuno yang cukup terawat. Rumah - rumah penduduk dari batu bata berpintu pendek berbentuk oval bercat putih dan biru sungguh indah dipandang mata. 

Komplek Makam Raja Mohammed V 
Mesjid kuno dan toko toko kuno yang menjual barang - barang antik bernuansa khas Islami menambah keantikan kota Kasbah.

Kasbah
Pedagang kaki lima berjualan nogat aneka kacang yang lezat, pelukis jalanan yang bersedia melukis diri anda, pedagang es jeruk dengan alat perasan kuno, pakaian khas timut tengah dan banyak penjual lainnya menambah maraknya kehidupan di Kota Kasbah.
Pintu Gerbang Mohammed V Museleum & Hassan Tower





Kami sempat berhenti untuk menikmati secangkir kopi sambil duduk di pinggir benteng yang menghadap laut.. sambil menerawang indahnya lautan ditemani cemilan manis khas Kasbah...Membayangkan kehidupan jaman dulu ketika bajak laut dan perompak beraksi serta penjajah dari bangsa lain menyerang kota ini, sehingga dibangunlah benteng sekelililng kota Kasbah..


Kasbah
Setelah keluar dari benteng Kota Kasbah, kami berjalan kaki menuju sebuah rumah makan di tepi laut untuk santap siang. Menu siang ini semangkuk gule daging domba berwarna kuning cerah bertabur buah kurma dan olive... Hmmm.. tampak sedap dipandang mata, menggugah selera tampaknya...tapi saya hanya bisa mencicipi sedikit sebagai rasa penasaran saja... Ternyata selera tanah air lebih nikmat rasanya... Makanan penutup tersaji kue seperti keripik manis bertabur kacang yang cukup enak rasanya...

Perjalanan berlanjut kami memasuki komplek Mohammed V Mausoleum dan Hassan Tower. Dua orang penjaga berseragam sedang duduk tegap di atas kuda ketika kami memasuki pintu gerbang area ini. Muhammed V Mausoleum merupakan makam raja pertama Maroko yang sangat mewah..

Komplek Makam Raja Mohammed V
Makam raja dan dindingnya berlapis emas sehingga makam ini tampak sangat istimewa. Hassan Tower merupakan menara Mesjid yang tidak terselesaikan pembangunannya... Hanya tinggal menara - menara dari batu setinggi kira2 3 meter berjajar rapih di komplek ini.

Penjaga Makam Raja Mohammed V
King's Palace Rabat, dengan halaman yang sangat luas dengan banyak burung merpati beterbangan menambah kemegahannya. kami hanya diperkenankan berkunjung sampai halaman istana. Dari kejauhan tampak pasukan penjaga istana bertugas di depan pintu...

Sampai saat ini Rabat dan kota dekatnya Salé masih memjadi tempat industri-industri tekstil, pemrosesan makanan dan konstruksi yang masih cukup penting.Selain itu, pariwisata dan kehadiran seluruh kedutaan besar di Maroko membuat Rabat menjadi kota terpenting kedua setelah Casablanca.

Di Pelataran Hassan Tower

Tidak ada komentar:

Posting Komentar